Review Kacangan: Alex G – “Trick” (Album)(2012)

Simetrisitas sampul album ini beserta anjing yang di pusat gambarnya membuat saya tertarik dengan album ini .

Alex G atau (Sandy) Alex G
Trick
Alex G, 2012
Genre: Lo-fi, Bedroom Pop, Emo

Alex Giannascoli, lebih sering disapa Alex G, memulai “karir”-nya pada umur 17 tahun.
Melalui situs tempat musisi “rumahan” berkumpul Bandcamp, dia mengeluarkan album debut-nya dengan judul Race. Dari situ dia mulai membangun karir dengan genre lo-fi, sebutan yang akrab untuk genre yang lagu-lagunya direkam dengan tidak terlalu jernih seperti pada lagu umumnya. Kekasaran itu adalah tujuan utama dari genre ini, karena secara tidak langsung membuat pendengar lebih dekat dengan kisah maupun instrumen yang dibuat penyanyi dalam keterbatasan sumber dayanya.

Trick digadang sebagai “kumpulan lagu-lagunya yang tidak lolos di album-album sebelum”, namun sejauh yang saya dengar, album yang aslinya dirilis tahun 2012 ini tidak begitu terkesan sebagai album buangan. Penempatan urutan treknya menjadi faktor utama, namun sebenarnya ada sedikit keterkaitan di antara 17 karya Alex G ini yang mengisi satu sama lain. Konsistensi ini mungkin terbentuk dari betapa dekatnya Alex menyusun lagu-lagu di antara jangka waktu yang tak jauh berbeda. Ini hanyalah spekulasi, namun yang pasti Trick cocok untuk telinga yang ini mendengarkan band lo-fi dengan sentuhan emo dan post-hardcore di sana-sini. Ini adalah kombinasi yang unik untuk sebuah album.

Memory membuka album dengan dentuman drum mirip band folk kontemporer, dilanjut dengan lirik sentimental dari vokalis soal masa lalu dan obat-obatan dengan hanya genjrengan gitar akustik yang menemani, kemudian progresi chord yang terasa nostalgik itu bercampur dengan drum yang sebelumnya hadir. Solo gitar dengan sedikit distorsi membuat lagu ini terasa seperti gubahan dari Sun Kil Moon atau semacamnya, hanya saja ada jiwa muda yang menyelimuti.

Forever terasa seperti lagu britpop pada intronya dengan gitar akustik yang berempasis pada senar bass, kemudian seluruh komponen lagu hadir, kali ini termasuk terompet yang menambah kesan midwest emo. Perasaan yang campur aduk dalam lagu ini secara instrumental, dan liriknya yang menyinggung tak jauh-jauh dari kesendirian dan keinginan akan sentuhan manusia lain. Kedua lagu ini cukup singkat, bahkan seluruh album adalah kumpulan dari lagu-lagu yang singkat.

Animals menceritakan tentang anjingnya Rosie yang hidup bagai sahabat terbaiknya. Tiap baris dalam verse dinyanyikan dengan progresi chord yang sama dengan suasana yang terasa soliter.

Dalam String, Alex mencoba menjadi sedikit funky agak sedikit grungy melalui riff gitar ber-chorus yang diiringi perkusi tradisional seperti gendang, juga gitar utama yang bernuansa sedikit psikedelik. Pada saat lirik dinyanyikan, trek seakan-akan berubah haluan seperti indie rock melalui pola genjrengan gitar yang berubah. Setelah kata terakhir dinyanyikan lagu kembali menjadi funky. Trek yang unik sekaligus berdurasi terpanjang di album.

Penuh dinding suara dan juga lead yang sedikit poliritmik adalah identitas dari Advice. Ini adalah lagu yang sedikit kasar di gitarnya dan tidak terlalu megah.

People mengingatkan sangat lekat akan band emo The World Is A Beautiful Place dengan vokal yang terkesan ramai dan menyaut ketimbang bernyanyi, dengan sedikit sentuhan ala Sunny Day Real Estate di interlude-nya. Liriknya yang introspektif juga menegaskan identitas lagu ini lebih baik.

Alex menyukai paus. Katanya ia suka ekor tebalnya, dan ingin memotongnya sebagian-bagian dan membagikannya ke orang-orang. Whale hadir dalam vokal dan gitar akustik saja. Benar-benar bedroom pop.

Penggunaan synth diperkenalkan pada trek judul Trick. Bunyinya ringkih, seperti dimainkan dari kotak mainan yang hanya menunggu waktu untuk rusak, dengan sentuhan ambien yang kasar, membuatnya seperti dimainkan dari luar angkasa. Ini adalah sebuah interlude album yang singkat dan menjembatani sesi selanjutnya yang lebih “garang”.

Perlu diketahui album ini akan lebih indah jika dengan lirik yang kalian bisa baca satu-satu melalui Genius atau situs database lirik sejenis. Secara instrumental, ini adalah album yang cukup solid dengan variasi yang begitu beragam dari genre-genre indie rock dan tetangga-tetangganya. Durasi lagunya yang singkat-singkat ini mungkin juga memiliki tujuan untuk membahas topik yang lebih beragam dan begitu abstrak.

Setelah Trick, suasana trek-trek lain relatif konsisten. Ini adalah album santai yang memiliki nilai-nilai sentimentil di dalamnya. Bagian gitar bass ataupun nada aransemen bassline-nya secara umum yang disusun dengan baik menyokong hampir keseluruhan album, terutama Mary. Bercerita tentang gadis impian si penyanyi, yang tentunya bernama Mary dengan lirik berpola dialog.

Kate dan So adalah trek yang cukup baik, namun tidak ada yang bisa dikatakan lagi selain merujuk dari paragraf-paragraf di atas. Change menggemakan baris yang sama pada akbir lirik, “I don’t like how things change.”

Clouds tampil dengan sapuan nada tinggi pada piano yang kelihatannya digunakan untuk mereplika bunyi harpa. Dengan paduan gitar bass dan gitar yang santai, ini adalah trek instrumental yang cukup fenomenal, dan berhasil mempertahankan feel dari lagu. Trick memang berisi kesedihan dari tadi, tapi Clouds adalah penegas utamanya.

Instrumen piano dipertahankan dalam Adam, dengan senyap mengikut di antara instrumen-instrumen yang menggebu pada awal lagu, dan digantikan sejenak oleh synth yang memekik pada akhir lagu. Sarah memperkenalkan synth dengan bunyi mirip instrumen tiup yang jarang terdengar sebelumnya. Trek ini menceritakan tentang kisah Sarah dan obsesi romantis penyanyi yang cukup sadis kepada Sarah, diakhiri dengan bagian lagu yang menyayat hati setelah lirik seperti ini dinyanyikan.

I can’t rely on hope with fate
and every time I wake
I second guess the game I play
that I make a mistake

Trek bonus 16 Mirrors, diisi dengan suara vokalis yang dinaikkan pitch-nya. Tidak ada yang bisa terdengar cukup jelas kecuali “sixteen mirrors”. Bagaimanapun ini adalah trek bonus, dan we could just leave it at that.

Penulis: nokitron

My hobby may not be my speciality, but I know too much about it.

Tinggalkan komentar