Biarkan Tyler, the Creator traveling di kepala lu melalui Call Me If You Get Lost

Tyler makin mengokohkan namanya sebagai salah satu seniman paling berbakat, namun sayang album ini ga membuat gue terpikat.

Call Me If You Get Lost oleh Tyler, the Creator
Genre: West Coast Hip Hop, Neo-Soul, Alternative R&B
dirilis pada 25 Mei 2021 di bawah label Columbia Records

pop hari ini tyler the creator review lagu indonesia

Mendengarkan Wolf buat pertama kalinya sebelum menuju Call Me If You Get Lost adalah keputusan yang ga gue sesali. Menurut gue pribadi, album 2013 tersebut adalah cetak biru untuk album 2021 ini.

Lanjutkan membaca “Biarkan Tyler, the Creator traveling di kepala lu melalui Call Me If You Get Lost”

Review Kacangan: Black Lagoon (2006, 2010)

Terlepas banyak cela, ada alasan kenapa anime ini punya cult following-nya tersendiri. Iya kalian bener, gara-gara ada Revy.

Ada baiknya review ini gue mulai layaknya kalimat pembuka revisitrevisit sebelumnya: Udah lama banget ga nge-review anime.

Lanjutkan membaca “Review Kacangan: Black Lagoon (2006, 2010)”

Suatu ketika Lil Wayne mencoba jadi rockstar melalui Rebirth

Mungkin maksud nama albumnya adalah simbol dia lahir dengan darah rocker, cuma gagal. Jadilah kembali ke hip hop, for better or worse.

Rebirth
oleh Lil Wayne
Genre: Rap Rock, Pop Rap, Alternative Rock
dirilis pada 2 Februari 2010 di bawah label Cash Money

Gue bukan penggemar besar Lil Wayne, dan sejujurnya gue masih muda banget di zaman tenarnya dia, 2008-2011. Musik masa SMP gue ga pernah jauh dari Linkin Park sama LMFAO. Tapi emang sih, ga ada yang namanya terlambat dari menyaksikan karya, termasuk album rock dari Weezy.

Lanjutkan membaca “Suatu ketika Lil Wayne mencoba jadi rockstar melalui Rebirth”